Selasa, 17 April 2012

Metode Penelitian Administrasi Negara

Topik :
  • Birokrasi Pemerintahan : Kinerja, Efisiensi, Efektivitas, Hubungan birokrasi, Sikap Mental
  • SDM dan Birokrat;Sistem penempatan, Promosi
  • Manajemen Pembangunan
  • Rekayasa Pembangunan
  • Isu Otonomi
  • Program-program yang berkait dengan kebijakan;Proses Formulasinya, Implementasinya, Dampaknya,Evaluasinya
  • Sistem Penganggaran
  • Kualitas Perda
  • Diskresi
  • Sistem Staffing

Metode Penelitian
Apa dan mengapa perlu ???
Metode Penelitian
suatu alat untuk menemukan kebenaran  dan mengakumulasikan pengetahuan yang dimanfaatkan bagi penyusunan suatu ilmu
Rangkaian proses untuk memproduksi ilmu
Dalam proses tersebut ada prinsip-prinsip yang harus diikuti (metode penelitian)
Tanpa Metode Riset, berarti bukan ilmu, mungkin KNOWLEDGE
Apa contohnya ????
ilmu dukun / metafisik
meski didalamnya ada pengetahuan-pengetahuan tetapi bukan ilmu
Sumber pengetahuan sendiri bisa bermacam-macam :
  • Orang yang dianggap punya kelebihan
  • Hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan gaib / metafisik , Dll.
“ ilmu adalah pengetahuan yang didalamnya ada teori yang diperoleh melalui serangkaian metodologi “

ILMU atau SCIENCE, dibedakan menjadi :
  1. NATURAL SCIENCE
  2. SOCIAL SCIENCE

NATURAL SCIENCE
Melihat keteraturan-keteraturan yang bisa diamati dalam suatu gejala.  Karena keteraturan tersebut maka bisa dilihat kepastiannya. karenanya mengandung kepastian, seringkali disebut Ilmu Pasti

karenanya mengandung kepastian, seringkali disebut Ilmu Pasti
}  Karena tingkat kepastian yang tinggi ,maka menjadi lebih mudah untuk mempelajari
}  Kemampuan memprediksi juga lebih mudah
}  Lebih mudah untuk dikontrol

Misal :
Pemberian pupuk pada tanaman
}  Jika tidak diberi pupuk maka diprediksikan  tanaman bisa dipastikan akan mati
}  Dalam hal ini kontrol terhadap pemupukan bisa dilakukan untuk mengantisipasi kematian pun bisa juga dilakukan. Yakni seberapa pupuk yang harus diberikan serta kapan waktu yang tepat
SOCIAL SCIENCE
  • Pengamatan atau observasinya tidak mudah
  • Kadang-kadang penuh dengan kepalsuan-kepalsuan Hawthorne Effect
  • Dengan demikian hasil pengamatan yang diperoleh tidak valid (optimal)
  • Susah dikontrol
  • Susah diprediksi
  • Karena obyeknya terkait dengan manusia, maka bersifat Complicated

Aliran dalam Science :
  • Kuantitatif
  • Kualitatif
KUANTITATIF
Lebih bahwa melihat obyek yang diteliti mempunyai hakekat sesuai dengan sesuai dengan natural science.
Memandang bahwa suatu gejala pasti berubah, mengikuti hukum-hukum alam.
Dan karena mengikuti hukum alam maka metode yang digunakan adalah :
Mentreatmen manusia seperti hukum alam
Contoh :
Menghitung kemiskinan; dihitung orang miskinnya 1,2,3,4 dst. Dari sini dibuat perhitungan statistiknya.
Individu dianggap sama, dihitung seperti benda. Karena itu unyuk mengurangi kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan yang sama.
KUALITATIF
Mentreatmen manusia tidak seperti hukum alam, tetapi satu persatu dengan meneliti dan masuk ke dalam diri obyek yang diteliti
  • Dengan kuantitatif, orang bisa melakukan prediksi, membuat koreksi. Tetapi kualitatif juga diperlukan untuk lebih memahami persoalan sehingga dapat dipecahkan. Ini yang hanya bisa diperoleh melalui kualitatif
Realitas ternyata mempunyai 2 jenis :
1. Realitas berdasarkan Persetujuan
2. Realitas berdasarkan Pengalaman/Empirik
Dalam Ilmu Pengetahuan, yang dibutuhkan adalah realitas empiris
}  Tetapi realitas yang berdasarkan pengalaman/empirik inipun perlu diuji, melalui :
}  harus ada dukungan
}  Realitas tersebut harus logis
ARTINYA, Realitas tersebut harus Scientific
Dalam science, metode riset dikembangkan sebagai bentuk The Science of Knowing
}  Cara yang dilakukan adalah dengan The Way of Knowing, yang meliputi :
}  Latar Belakang Masalah
}  Perumusan Masalah
}  Tujuan Penelitian
}  Variabel
}  Hakekat Variabel
}  Metode yang cocok digunakan
Kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukan dalam memenuhi keingintahuan :
}  Observasi yang tidak mendalam
}  Over generalitation, Yang dilihat sedikit tetapi yang disimpulkan/digeneralisasikan terlalu besar.
}  Selectively Observe, Mengobservasi hanya secara selektif saja
}  Misalnya yang hanya sesuai dengan pengalaman saja, sehingga ketika mau menyimpulkan sesuatu masih diragukan. Karena pengamatan yang hanya pada dilakukan pada bidang-bidang tertentu, ada preferensi tertentu terhadap bidang yang diteliti.
}  Make up Information, Mengarang dan menambah-nambahi yang tidak perlu.
}  Illogical Reasoning, Membuat-buat alasan tapi alasan tersebut tidak logis.
}  Resistant (Resistance), Ada ego atau keterlibatan ego dalam memahami orang lain.
Misal : ketika orang lain membicarakan sesuatu selalu saja menolak dan menganggap yang benar adalah apa yang diomongkan sendiri. Error akan terjadi kalau resistannya tinggi.
Menyusun proposal penelitian
Suatu proposal penelitian harus dimulai dengan topik
TOPIK  : isu yang hendak kita bicarakan, isu yang menjadi pusat perhatian kita. Berbeda dengan,
JUDUL  : Kalimat yang kita pilih untuk merepresentasikan apa yang disebut Topik
Misal :
TOPIK
Kinerja pelayanan Publik yang makin buruk
Atau merosotnya kinerja pelayanan public
JUDUL
Studi tentang kinerja birokrat di kabupaten A
Jadi dalam judul sudah ada muatan lokasi, kadang-kadang tahun, Sehingga sudah lebih rinci

Latar Belakang
  • Apa yang mendorong atau melatarbelakangi kita melakukan penelitian
  • Alasan yang mendorong ketertarikan seseorang
Berkaitan dengan apa yang mendorong bisa dilihat secara :
  1. Khusus  atau Teoritis
  2. Praktis
TEORITIS
Misal :
}  upaya-upaya peneliti dalam melihat kinerja nampaknya belum optimal, belum menyeluruh, belum tuntas dsb.
Misalnya :
}  Ada yang mengatakan kinerja ditentukan oleh lingkungan.
}  Ada yang mengatakan kinerja ditentukan oleh hubungan.
}  Jadi mestinya peneliti melihat ada Gap-Gap Teoritis yang semua nya belum tertangkap dalam permukaan.
Mengungkapkan gap-gap teoritis
Peneliti harus tahu bahwa ada hal yang  luput dari peneliti-peneliti lain. Akhirnya peneliti tahu bahwa dalam kinerja harus ada the right man on the right place. Karena itu peneliti kemudian menambahkan variabel baru.
Latar belakang, harus ada alasan untuk untuk mengisi Gap-Gap teoritis tersebut.
Alasan Praktis
Misal :
  • Berkaitan dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah
Dalam praktek ada banyak contoh semakin banyak kebijakan dilakukan untuk menuntaskan kemiskinan, tetapi kemiskinan tidak teratasi
Sehingga alasan praktis penelitiannya diarahkan pada upaya pemecahan masalah
Pertimbangan Pemilihan Masalah
Pertimbangan yang tidak termasuk kawasan kriteria ilmiah :
  1. Minat dan Kepentingan penelitian
  2. Kepentingan Umum/masyarakat
  3. Resistensi Sosial,kultural dan Idiologis
Pertimbangan yang termasuk kawasan ilmiah :
  1. Dapat ditelaah secara ilmiah
  2. Signifikansi/kebermaknaan masalah yang diteliti
  3. Kelayakan metodologi
Sehingga MASALAH , harus menunjukkan :
  • Masalahnya dapat diteliti
  • Masalahnya baru dan penting
  • Masalahnya memenuhi persyaratan teknis metodologis
Dari mana saja kita bisa mengambil masalah ?
Dari mana kita bisa memulai penelitian ?

  1. 1.  Ada perubahan/penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
  •           Pengembangan Interpreneurship dalam instansi publik
Apa yang menyebabkan instansi publik juga harus mengembangkan interpreneurship ?
  •           SIMPEG
Mengapa untuk mendata dan menyusun    informasi kepegawaian , instansi harus beralih ke SIMPEG yang modern?
  1. Ada penyimpangan antara perencanaan dengan kenyataan
Rencana/tujuan sudah ditetapkan tetapi kenyataan tidak tercapai
  • Pelaksanaan Diklat Analis Fungsional Kepegawaian direncanakan/ditargetkan akan meningkatkan kinerja pelayanan kepada PNS. Ternyata hasilnya masih banyak PNS yang mengeluhkan pelayanan yang diberikan BKN/BKD
  • Askeskin diberikan dengan tujuan masyarakat miskin bisa menerima akses pelayanan kesehatan di semua rumah sakit pemerintah atau yang ditunjuk.
Kenyataan tidak semua yang memegang Askeskin bisa dikelompokkan dalam kelompok miskin atau
Ternyata masih ditemui perbedaan perilaku pegawai RS terhadap pemegang kartu Askeskin
  1. 3.  Karena ada Pengaduan
  • Banyaknya orang yang menulis di surat kabar/media tentang  kelambanan pelayanan PDAM Surabaya dalam menanggapi keluhan pelanggan
  • Keluhan publik terhadap pungutan liar di BPN
  1. 4.  Kompetisi
  • Dahulu RS yang menerima pasien peserta Askes adalah RS milik pemerintah, sekarang ini beberapa RS Swasta juga menerima pasien Askes, karenanya untuk kinerja RS harus mampu bersaing dengan kinerja RS Swasta
  • Untuk dapat menerima akses transportasi darat (bis) publik tidak hanya mengandalkan Damri, karenanya Dishub duharuskan untuk bisa bersaing dengan armada swasta lainnya.
Faisal (1995) menambahkan masalah dapat ditemukan dari:
  • Pengalaman lingkungan suatu pekerjaan atau profesi
Misal : setiap hari berhubungan dengan pelayanan , sosial untuk para gelandangan dan pengemis, bisa memunculkan persoalan-persoalan , misal mengapa mereka sampai menjadi gelandangan, mengapa meskipun sudah diberi pembekalan Life Skill masih memilih menjadi gelandangan dll
  1. 5.  Dari Teori
}  Teori Kemiskinan , muncul Konsep Kemiskinan Struktural, yakni orang yang miskin karena keterbatasan aksesnya terhadap fasilitas/prosedur/struktur kepemilikan sumber-sumber kekayaan.
}  Maka logisnya orang bisa terangkat dari kemiskinan struktural jika diputus struktur yang menghambatnya.
}  Ini masih menyisakan pertanyaan apakah selalu demikian ?Ternyata walau sudah diputus strukturnya orang masih miskin?
  1. 6.  Dari Laporan Penelitian
  • Kemungkinan persoalan-persoalan yang masih muncul , atau yang belum tertangkap dalam sebuah laporan penelitian, termasuk aspek metodologinya yang diubah/disesuaikan, misal populasinya diubah, sampelnya diperbanyak, settingnya diubah dll
  1. 7.  Kebijakan
  • UU No 32 /2004 dimaksudkan agar daerah bisa dengan mengelola pemerintahannya sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat daerah, sehingga semua daerah bisa maju dan mempercepat tujuan nasional
  • Masih adakah masalah-masalah yang muncul di seputar otonomi daerah ?
Bentuk-bentuk masalah Penelitian :
  1. Permasalahan Deskriptif
  2. Permasalahan Komparatif
  3. Permasalahan Asosiatif
Permasalahan Deskriptif
  • Berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel (satu atau lebih )
  • Keberadaan variabel, maka tidak bermaksud untuk membandingkan dengan variabel yang lain, atau mencari hubungan dengan variabel lain
Contoh : Bagaimana kinerja pelayanan pegawai setelah diterapkannya Pelayanan Satu atap di kantor SAMSAT  Surabaya ?
Bagaimana efektivitas BOS di ……………?
Permasalahan Komparatif
Permasalahan penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel  atau lebih pada satu atau lebih atau sampel yang berbeda
Contoh :
}  Adakah perbedaan prestasi pegawai yang berasal dari desa dengan kota ? (1V,2S)
}  Adakah perbedaan kemampuan dan loyalitas  antara PNS dengan BUMN (2V,2S)
}  Adakah perbedaan kualitas pelayanan  RS Pemerintah dengan RS Swasta ?
Permasalahan Asosiatif
Permasalahan bersifat hubungan 2 variabel atau lebih, meliputi :
  1. Hubungan Simetris
  2. Hubungan Kausal
  3. Hubungan timbal balik
  1. 1.  Hubungan Simetris
  • Hubungan 2 variabel/lebih yang munculnya bersama
Contoh :
Adakah hubungan antara pengalaman pegawai dengan pendidikan pegawai
(dalam arti bahwa yang menyebabakan pendidikan pegawai BUKAN pengalaman)
  1. 2.  Hubungan Kausal
  • Hubungan sebab akibat
  • Ada variabel independent dan variabel dependent
Contoh :
Adakah pengaruh insentif terhadap kedisiplinan pegawai di…?
Adakah pengaruh sosialisasi SPMB terhadap peningkatan jumlah mahasiswa di …?
  1. 3.  Hubungan Interaktif/timbal balik
  • Hubungan yang saling mempengaruhi
  • Tidak diketahui posisi variabel yang menjadi dependent dengan yang independent
Contoh ;
Adakah hubungan antara prestasi pegawai dengan motivasi pegawai
Dalam hal ini diartikan prestasi mempengaruhi  motivasi sebaliknya juga motivasi  mempengaruhi prestasi

0 comments:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 ardiansyah Blog's
Theme by Yusuf Fikri